CONS-IEDU

DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN

2023-06-20T05:27:01+00:00

Sudah banyak dilakukan kajian tentang dampak pola asuh orang tua terhadap kemampuan anak dalam menghafal Al-Qur'an. Namun, sampai saat ini belum ada kesimpulan yang jelas dari penelitian-penelitian tersebut. Oleh karena itu, dilakukan studi literatur yang menggabungkan informasi dari berbagai sumber seperti jurnal, dokumen, media cetak dan elektronik, serta buku-buku terkait pengajaran dan sosial masyarakat, sosiologi, dan antropologi untuk memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai dampak pola asuh orang tua terhadap kemampuan anak dalam menghafal Al-Qur'an. Pola asuh yang diterapkan orang tua memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak dalam menghafal Al-Qur’an. Kesimpulan dari studi literatur ini menunjukkan bahwa pola asuh demokratis yang memberikan dukungan, kebebasan, dan penghargaan pada anak dapat memberikan dampak positif dalam menghafal Al-Qur’an. Sebaliknya, pola asuh otoriter yang memberikan tekanan dan kekerasan dapat memberikan dampak negatif pada anak dalam menghafal Al-Qur’an. Pola asuh permisif yang kurang menetapkan aturan dan kendali pada waktu belajar dapat menurunkan motivasi dan kualitas pembelajaran anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan pola asuh yang diterapkan pada anak agar dapat membantu anak dalam menghafal Al-Qur’an dengan lebih baik.

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA

2024-01-25T12:11:17+00:00

Perilaku disiplin peserta didik apabila dibiarkan akan membawa dampak yang kurang menguntungkan terhadap prestasi belajar maupun sikap mental para peserta didik, ketidakdisiplinan akan mengganggu pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap kurang berkembangnya prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, agar proses belajar mengajar berjalan lancar salah satu upaya yaitu, dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Mandala Leuwiliang, sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI dengan jumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket yang terdiri dari 30 pernyataan. Dan analisis data yang digunakan berupa uji validitas dan reliabilitas. Skor yang didapat dari pengisian pre-test kedisiplinan pada siswa menunjukan nilai yang masih rendah. Sedangkan pada saat post-test siswa yang mendapatkan skor pada kategori tinggi sebanyak 100% serta tidak seorang pun siswa yang mendapatkan skor pada kategori rendah. Hasil skor pre-test dan post-test yang dilaksanakan oleh peneliti menunjukan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh dalam meningkatkan kedisiplinan pada siswa.

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN KARIR MENGHADAPI DUNIA PERKULIAHAN PADA SISWA

2024-01-25T12:13:45+00:00

Beberapa anak muda merasa bingung dan khawatir untuk melanjutkan perjalanan pengembangan diri dan memilih pekerjaan karena ketatnya persaingan. Remaja akhir ini khawatir akan membuat penilaian buruk atau meragukan diri sendiri. Orang yang mengalami kecemasan seringkali mengalami depresi sehingga membuat mereka takut dan cenderung pesimis terhadap masa depan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendekatan rational emotive behavior therapy dalam mereduksi kecemasan karir siswa akan menghadapi dunia perkuliahan kelas XI MA Ummul Quro Al-Islami Bogor. Sampel yang diambil yaitu 2 orang yang memiliki kecemasan. Metodologi riset ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian Single case eksperimen design dengan prosedur A-B-A dan Penarikan datanya menggunakan angket kemudian dianalisis menggunakan rumus eksperimen subjek tunggal. Hasil dari riset ini sebelum diberikannya treatment menunjukkan skor An.LGM yaitu 123 dan skor An.AN yaitu 124 , Skor tersebut masuk kedalam kategori sangat tinggi. Dan setelah diberikan treatment maka skor yang dihasilkan dari siswa An.LGM yaitu 56 dan skor dari siswa An.AN yaitu 50 . Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) berpengaruh dan efektif dalam mereduksi kecemasan karir menghadapi dunia perkuliahan siswa kelas XI MA Ummul Quro Al-Islami Bogor.

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITAS UNTUK MEREDUKSI PERILAKU BULLYING VERBAL

2024-01-25T12:17:18+00:00

Rendahnya pengetahuan tentang bullying verbal menjadi salah satu penyebab siswa melakukan bullying. Bullying kebanyakan dianggap sebagai hal lumrah dan biasa di lingkungan sekitar. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan pendekatan dalam mereduksi perilaku bullying verbal dengan pendekatan realitas. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif Eksperimen dengan desain One Group Pre-test and Post-test. Dilaksanakan di SMA Unggulan Mafazah pada bulan Maret-Juni 2023, fokus pada 6 siswa kelas XI dengan perilaku bullying verbal tinggi dan sedang. Konseling Kelompok Pendekatan Realita dilakukan dalam 6 sesi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian setelah melakukan pre-test menunjukkan kecenderungan tinggi perilaku bullying verbal pada keenam konseli. Setelah intervensi, post-test menunjukkan penurunan skor, menandakan efektivitas Konseling Kelompok Pendekatan Realita dalam mereduksi perilaku tersebut. Grafik skor pre-test dan post-test dari keenam siswa menunjukkan perubahan signifikan, mengindikasikan perbaikan perilaku. Kesimpulannya, Konseling Kelompok Pendekatan Realita berperan efektif dalam mereduksi perilaku bullying verbal siswa.

PERAN KONSELING AKADEMIK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

2024-01-25T12:20:15+00:00

Kesulitan belajar tidak serta merta disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah (penyakit jiwa), tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor selain intelegensi. Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar memiliki fungsi mental dan fisik yang tidak teratur yang dapat mengganggu aliran belajar yang normal dan dapat menyebabkan keterlambatan dalam keterampilan motorik atau bahasa tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan suatu cara yang memungkinkan untuk mengetahui keadaan atau kondisi yang terjadi saat ini. Peneliti menggunakanan penelitian ini, karena dimana peneliti bermaksud menjelaskan masalah kesulitan belajar apa saja yang dihadapi siswa dalam belajar di SDN Cibatok 02 dan apa saja langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar di SDN Cibatok 02 serta bagaimana peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi masalah belajar di SDN Cibatok 02. Hasil studi lapangan. 1. Kondisi belajar yang sulit di SDN Cibatok 02 2. Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar di SDN Cibaook 02 A. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar B. Penyediaan layanan konsultasi C. Evaluasi dan Pemantauan 3. Peran Bimbingan Akademik dalam Mengatasi Ketidakmampuan Belajar di SDN Cibatok 02.

ANALISIS SIGNIFIKANSI TAFSIR MIMPI SIMBOLIK DAN GANGGUAN JIWA MENURUT SIGMUND FREUD DAN IBNU SIRRIN

2024-01-25T12:22:40+00:00

Mimpi dan perilaku memiliki korelasi signifikan, hanya saja masih diperdebatkan apakah mimpi yang mempengaruhi perilaku, atau sebaliknya perilaku yang mempengaruhi mimpi. Jika hipotesis pertama yang diterima maka mimpi yang indah dan baik, secara psikologis, akan berimplikasi posititf bagi perilaku lahiriah seseorang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang di dalamnya termasuk kategori penulisan konsep, yaitu jenis penelitian studi kepustakaan (library research), melalui data yang lebih memerlukan olahan filosofik dan teoritik daripada uji empirik..Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah melalui pengumpulan, penyusunan, dan proses analisa mendalam terhadap data yang ada untuk kemudian dijelaskan dan selanjutnya diberi penilaian. Hubungan mimpi dengan gangguan jiwa digambarkan Freud dalam tiga kerangka, yaitu: Pertama, penyebab abnormalitas dan hubungan klinis dari mimpi sebagai gambaran, petunjuk, dan sisa kondisi kegilaan. Kedua, modifikasi mimpi menjadi bahasan utama dalam penyakit mental. Ketiga, hubungan intrinsik mimpi dan kegilaan dalam bentuk analogi menunjukkan hubungan yang dekat secara esensial. Hubungan mimpi dan kegilaan juga ditunjukkan melalui kasus kegilaan delusional karena mimpi buruk.