BIMBINGAN KEAGAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI REMAJA (PENELITIAN TERHADAP PENERIMA BEASISWA MENTORING PADA YAYASAN PERCIKAN IMAN BANDUNG)
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program bimbingan keagamaan, proses pelaksanaan bimbingan keagamaan serta kondisi konsep diri remaja di Yayasan Percikan Iman Bandung. Penelitian ini bertolak dari kerangka berfikir bahwa konsep diri merupakan bagian dari bimbingan keagamaan, karena layanaan yang ada dibimbingan keagamaan salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep diri remaja. Selain itu pelaksanaan bimbingan serupa dengan pelaksanaan bimbingan pada jurusan BKI serta unsur-unsur kegiatan pembinaan yang lebih dikenal dengan unsur-unsur kegiatan bimbingan keagamaa pada jurusan BKI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, metode ini diambil bermaksud mengungkap fakta-fakta yang nampak dilapangan dan mendeskripsikannya secara sistematis, faktual dan akurat sebagaimana adanya mengenai proses bimbingan keagamaan untuk mengembangkan konsep diri remaja yang diterapkan oleh Yayasan Percikan Iman Bandung. Teknik pengumpulan datanya dengan melakukan observasi, wawancara, dan angket. Adapun dalam menganalisis datanya peneliti mengumpulkan dan menginventarisir data, mengklasifikasikan data, dan terakhir menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh program bimbingan keagamaan yang pada penentuan program berjalan sesuai dengan analisis-analisis yang ada, sehingga program bimbingan menjadi dasar layanan bimbingan keagamaan. Proses pelaksanaan bimbingan keagamaan pada Yayasan Percikan Iman dibagi menjadi tiga jenis kegiatan, Send Message Short (SMS) tausiah dan tahajud, bimbingan mentoring perminggu, dan diklatsar diakhir periode sebagai evaluasi keberhasilan bimbingan serta kenaikan level peserta bimbingan. Kondisi konsep diri remaja mengalami peningkatan hal tersebut dipertegas dengan indikator konsep diri positif yang terpenuhi diantaranya: bercita-cita menjadi pemimpin, mau menerima kritikan yang bersifat membangun, mau mengambil resiko, keyakinan untuk terus berusaha dalam menggapai cita-cita, bertanggung jawab atas tindakan yang diinginkan, dan merasa mampu menangani dan mempengaruhi lingkugannya. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan bimbingan keagamaan untuk mengembangkan konsep diri remaja diperlukan untuk terus membimbing agar terbentuk para remaja penerus bangsa yang jujur, adil dan berkarakter
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
CONS-IEDU memberikan akses terbuka kepada siapa saja sehingga informasi dan temuan dalam artikel ini bermanfaat bagi semua orang. Konten artikel jurnal ini dapat diakses dan diunduh secara gratis, tanpa dipungut biaya, mengikuti creative commons license yang digunakan.
CONS-IEUD: Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.