Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Cognitive Defusion Terhadap Stereotipe Keluarga pada Anak Pertama
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini memberikan informasi latar belakang tentang berbagai permasalahan yang muncul pada anak pertama, khususnya yang berkaitan dengan stereotip keluarga di kelas XII MIA MAS Muallimin UNIVA Medan. Stereotip keluarga sering kali berbentuk harapan dan tuntutan yang tinggi terhadap anak pertama, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis mereka dan menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Mengetahui seberapa baik anak pertama di kelas XII MIA MAS Muallimin UNIVA Medan memahami stereotip keluarga sebelum dan sesudah konseling kelompok menggunakan teknik defusi kognitif merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini juga berupaya untuk memastikan bagaimana layanan konseling kelompok menggunakan teknik defusi kognitif memengaruhi pemahaman anak pertama tentang stereotip keluarga. Desain penelitian ini digunakan dengan Nonequivalent Control Group Design dan metodologi quasi-eksperimental kuantitatif. Populasi penelitian terdiri dari mahasiswa jurusan IPA kelas XII, dan hingga sepuluh individu dengan stereotip keluarga yang kuat dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner stereotip keluarga pada anak pertama, dan analisis data menggunakan statistik parametrik menggunakan uji-t sampel independen dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 30. Berdasarkan hasil penelitian, HO ditolak dan Ha diterima karena nilai Sig.2 t (0,000) < 0,05 (nilai signifikansi). Anak kelas XII MIA MAS Muallimin UNIVA Medan memiliki stereotip keluarga yang lebih sedikit sebagai hasil dari konseling kelompok dengan menggunakan teknik defusi kognitif.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
CONS-IEDU memberikan akses terbuka kepada siapa saja sehingga informasi dan temuan dalam artikel ini bermanfaat bagi semua orang. Konten artikel jurnal ini dapat diakses dan diunduh secara gratis, tanpa dipungut biaya, mengikuti creative commons license yang digunakan.

CONS-IEUD: Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Barida, Widyastuti, Y. (2023). Buku Ajar Konseling Kelompok. Buku, 1–23
Biruny, D. H., & Latipun, L. (2021). Me and My Parents: A Qualitative Study of the Role of Birth Order Child in Family. Open Journal for Psychological Research, 5(2), 55–64.
Ciabattari, T. (2021). Sociology of families: Change, continuity, and diversity. SAGE publications.
Folastri, S., & Rangka, I. B. (2016). Prosedur layanan bimbingan dan konseling kelompok. Bandung: Mujahid Pres.
Haedavi, N. (2023). Role Strain Yang Dialami Oleh Anak Sulung. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 1-138.
Hasbi, S. (2022). Metode Penelitian Pendidikan. Johan Iskandar dam Muhammad Hakiki. Medan: CV. Manhaji Medan
Herlina, U. (2015). Teknik Role Playing dalam Konseling Kelompok. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 94–107.
Lampe, I., & Anriani, H. B. (2016). Stereotipe, Prasangka dan Dinamika Antaretnik. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 20(1), 19-32.
Nanda, W., Saputra, E., & Prasetiawan, H. (2024). Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Teknik Cognitive Defusion Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Teknik Cognitive Defusion. 3(1).
Putra, A., Junaidi, F., & Fitri, Y. (2020). Kajian Gender: Sterotipe Pada Anak Dalam Keluarga. Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah, 3(2), 251.
Palmer, R. D. (1966). Birth Order and Identification. Journal of Counseling Psychology, 30(2), 129-135.