A Narrative Study on Anxiety and Helplessness among Adolescents in Forced Marriages

Main Article Content

Olivia Septia Ningsih
Eko Sujadi

Abstract

This study investigates the experiences of helplessness and anxiety experienced by adolescent girls who experience forced marriage. This study used a qualitative narrative design. Three teenagers, forced into marriage in one of the villages in Jambi Province, served as the study's informants. Researchers conducted in-depth interviews with three informants in several meetings. The data collected were then analyzed using thematic analysis. This study identified three main indicators of helplessness: feelings about the future, loss of motivation, and destruction of hope. The findings revealed that forced marriage triggers deep psychological distress that reflects existential, relational, and structural anxieties. The helplessness is influenced by sociocultural factors, such as the internalization of patriarchal values and the norm of obedience to family. This research demonstrates the importance of the counselor's role in providing a safe and empathic space for adolescents to explore their feelings, process the trauma, and develop adaptive coping strategies. The identified symptoms of developmental trauma and cultural dissonance demand a culturally sensitive and trauma-informed counseling approach. Therefore, to support adolescents' recovery and empowerment in addressing the issue of forced marriage, we need participatory, systemic, and collaborative counseling interventions.

Article Details

How to Cite
Olivia Septia Ningsih, & Eko Sujadi. (2025). A Narrative Study on Anxiety and Helplessness among Adolescents in Forced Marriages. CONS-IEDU, 5(2), 94-105. https://doi.org/10.51192/cons.v5i2.1834
Section
Articles

References

Adkins, L. (2021). Planned marriages and individual autonomy: A global perspective. London: Palgrave Macmillan.

Adzima, R., & Hisaaniah, N. (2024). Remaja dan krisis identitas: Telaah psikologis dalam tekanan sosial. Bandung: Psikodinamika Press.

Ahmad, F. (2022). Kecerdasan emosi dan kestabilan psikologis: Tinjauan kontemporer. Yogyakarta: Psikologi Nusantara.

Akbar, A. (2023). Komunikasi dalam membangun hubungan pernikahan yang harmonis. Jakarta: Mitra Cendekia Media.

Alyyah, S., & Khondziroh, L. (2024). Perempuan Jawa dan etika kepatuhan: Tinjauan budaya dan patriarki dalam keluarga tradisional. Yogyakarta: Srikandi Media.

Anggoro, R. A. (2025). Dinamika kecemasan pada remaja perempuan korban pernikahan paksa. Semarang: Lintas Psikologi Press.

Anggraeni, N., Wulandari, S., & Farisya, M. (2024). Stres dan ekspresi emosional: Respons psikologis pada remaja masa kini. Surabaya: Pustaka Remaja.

Aulia, N., & Mukrimun, M. (2022). Dampak psikologis pernikahan paksa pada remaja. Jakarta: PsikoMedia Press.

Bahris, A., Zahra, R., & Hanifah, M. (2020). Trauma kompleks pada remaja: Panduan klinis dan teoretis. Jakarta: Psikotrauma Institute.

Baraka, R., Hidayat, F., & Lestari, M. (2022). Kesehatan mental dan pernikahan dini: Sebuah tinjauan empiris. Yogyakarta: Pustaka Riset.

Budi, S. (2023). Perlindungan hak individu dalam pernikahan: Perspektif hukum dan sosial. Jakarta: Nuansa Ilmu.

Chantler, K., & McCarry, M. (2020). Forced marriage and the mental health of young people: A sociopsychological analysis. Journal of Adolescent Health, 66(4), 456–462. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2019.12.015

Chantler, K., & McCarry, M. (2020). Forced marriage and the mental health of young people: A sociopsychological analysis. Journal of Adolescent Health, 66(4), 456–462. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2019.12.015

Dewi, A. R., & Yusri, H. (2023). Ketidakberdayaan emosional: Respons adaptif dalam konteks keluarga patriarkal. Padang: Psikodinamika Press.

Eprila, R., Salsabila, M., & Fikri, A. (2023). Kecemasan ekstrem pada remaja korban kawin paksa. Bandung: PsikoEdu Press.

Hariyanto, H., & Fakhrurrazi, F. (2024). Fenomena kawin paksa dalam perspektif sosial budaya. Yogyakarta: Pustaka Nusantara.

Hasanah, R., Maulida, S., & Ramadhani, T. (2024). Pernikahan dini dan tekanan ekonomi keluarga: Perspektif sosiologis. Jakarta: Sosial Indonesia Press.

Hastuti, W., Lestari, P., & Muniroh, S. (2023). Ketidakadilan dan tekanan psikologis dalam keluarga tradisional: Tinjauan dari perspektif feminis. Yogyakarta: Lentera Hati Press.

Holid, A., Lestari, W., & Ramadhan, D. (2021). Tradisi dan tekanan sosial dalam praktik pernikahan dini di Indonesia. Jakarta: Mitra Sosial Press.

Izzah, N. (2021). Stres dan kecemasan pada remaja korban kawin paksa. Malang: Literasi Remaja.

Jelahut, R. (2022). Narrative inquiry dalam penelitian kualitatif: Menyelami kisah hidup individu. Jakarta: Narasi Ilmu.

Karennina, D., Rakhmawati, I., & Syahputri, L. (2024). Pengaruh pola pengasuhan otoriter terhadap kemandirian anak remaja. Jakarta: Psikoeduka.

Karras, M. (2024). Autonomy and consent in traditional marriage practices. New York: Humanity Press.

Karunia, M., Rachmawati, L., & Jufri, A. (2024). Kecemasan eksistensial dan makna hidup: Studi pada remaja dalam masa transisi. Bandung: Psikoanalitika Publishing.

Kelen, A., Mone, R., & Umbu, Y. (2024). Tradisi parodo dan perlawanan perempuan: Kajian budaya patriarki di Sumba. Kupang: Lakoat Book Publisher.

Krickel-Choi, N. (2022). Thematic analysis in narrative research: Techniques for identifying story patterns. Qualitative Research Journal, 22(3), 214–229. https://doi.org/10.1108/QRJ-02-2022-0017

Laela, R., Suryani, A., & Hakim, F. (2025). Tahapan perkembangan psikososial remaja menurut Erikson: Aplikasi dalam konteks Indonesia. Malang: Lintas Psikologi Nusantara.

Liesmayani, L., Arifah, D., & Nugraheni, T. (2022). Psikologi pernikahan dini: Dampak, tantangan, dan strategi penanganan. Bandung: Lembaga Psikologi Terapan.

Mahfudin, A., & Musyarrofah, N. (2019). Faktor penyebab pernikahan usia dini di Desa Sana-Tengah, Pamekasan. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Ampel.

Malisi, A. S. (2022). Pernikahan Dalam Islam. SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Hukum, 1(1), 22-28.

Manilet, A., & Al Kindi, N. (2024). Kesadaran palsu dan identitas tertindas: Analisis kritis atas teori Marxian. Malang: Institut Studi Sosial Progresif.

Mau, A. (2025). Pernikahan usia muda dan tantangan emosional pasangan muda: Studi longitudinal. Makassar: Bina Keluarga Press.

Mazaya, R., Fitriani, D., & Rahmawati, S. (2024). Pernikahan bahagia: Kunci bertahan dalam suka dan duka. Surabaya: Gema Ilmu.

Munir, A., Putri, S. N., & Hadi, A. (2020). Kesejahteraan emosional remaja dalam pernikahan paksa: Studi kasus di pedesaan Jawa. Surabaya: Humanika Press.

Muzammil, M., & Ibda, H. (2022). Model ekologi Bronfenbrenner dalam konteks psikososial remaja Indonesia. Surabaya: Humaniora Nusantara.

Nurcahya, D. (2021). Pernikahan tanpa cinta: Suara remaja dalam pernikahan paksa. Yogyakarta: Ruang Psikologi.

Nurliana, N. (2022). Pernikahan dalam Islam Antara Ibadah dan Kesehatan Menuju Keselamatan. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan, 19(1), 39-49.

Nurliyanti, T., Sahira, I., & Wibowo, D. (2024). Teori stres Lazarus dalam konteks budaya lokal: Aplikasi pada populasi rentan. Jakarta: Psikokultur Nusantara.

Nursaidah, N. (2025). Ketidakberdayaan budaya: Konsep cultural learned helplessness pada perempuan muda di komunitas tertutup. Jakarta: Gender Watch Indonesia.

Oktaviani, D., & Krismono, A. (2025). Kecemasan Generasi Z terhadap masa depan: Kajian sosial-psikologis. Malang: Psikologi Terapan Press.

Oktaviani, P. N., & Jamain, R. (2024). Future anxiety pada remaja di masa transisi pendidikan dan sosial. Bandung: Jurnal Psikogenesis.

Pitaloka, N., Setiawan, E., & Nuraini, R. (2025). Gangguan kognitif akibat kecemasan: Studi empiris pada pelajar dan remaja. Bandung: Lentera Psikologi.

Pratiwi, L., & Syafiq, M. (2022). Strategi koping dalam konflik pernikahan usia muda. Makassar: Psikokultural.

Purnomo, S., & Pulungan, D. (2022). Psikologi kecemasan: Gejala, penyebab, dan penanganan. Surabaya: Cakra Psikologi.

Rizky, A., Prasetya, R., & Aulia, M. (2024). Menjaga keintiman dalam hubungan pernikahan. Jakarta: Sinar Pustaka.

Roupetz, S., Bartels, S. A., & Michael, S. (2020). Emotional responses to early and forced marriage: A case study in psychological resilience. International Journal of Adolescence and Youth, 25(1), 93–108. https://doi.org/10.1080/02673843.2019.1614539

Sari, F., Nurhasanah, I., & Rachmawati, L. (2020). Ketakutan masa depan dan kecemasan pada remaja korban pernikahan paksa. Semarang: Insight Psychology Publisher.

Sherlina, D. (2024). Isolasi sosial dan gangguan psikologis pada remaja perempuan korban kekerasan struktural. Jakarta: Teraju Psikologi.

Sinaga, R., Hartati, D., & Wijaya, S. (2024). Trauma perkembangan: Implikasi terhadap psikologi anak dan remaja. Medan: Psikososial Press.

Sitompul, R., & Noorrizki, N. (2024). Kehilangan motivasi pada remaja korban ketidakberdayaan struktural. Medan: Psikologi Remaja Press.

Sujadi, E. (2021). Pernikahan usia dini dalam perspektif agama dan perlindungan anak. Jakarta: Pustaka Ilmu Madani.

Syaharani, L., Maulina, D., & Azura, N. (2024). Regulasi emosi dan ketenangan psikologis pada remaja korban kekerasan simbolik. Makassar: Lentera Psikososial.

Tifani, M., & Rohmadtika, R. (2024). Tekanan budaya dan ekonomi dalam praktik kawin paksa. Bandung: Madani Press.

Toriqudin, M. (2022). Hak ijbar dan pernikahan paksa: Studi kasus di Desa Bugo, Jepara. Semarang: Lentera Hukum.

Verstaen, A., Haase, C. M., & Hemenover, S. H. (2020). Gratitude and emotional bonding in romantic relationships. Journal of Social and Personal Relationships, 37(5), 1234–1250. https://doi.org/10.1177/0265407520907143

Vientiany, R., Anwar, N., & Sari, R. (2024). Disonansi budaya dalam keluarga Jawa: Studi kasus remaja perempuan. Surakarta: Budaya dan Gender Press.

Wahyuningrat, T., Nirmala, D., & Hapsari, R. (2024). Stockholm syndrome dalam hubungan kekerasan rumah tangga: Studi kualitatif. Yogyakarta: Psikotrauma Nusantara.

Wati, D. (2023). Remaja dalam tekanan: Pernikahan paksa dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Semarang: Sahabat Psikologi Press.

Zaman, A. (2024). Kecemasan ekonomi dalam rumah tangga Indonesia: Analisis dari perspektif ekonomi mikro. Yogyakarta: Ekopena.