DISTINGSI TIPOLOGI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DENGAN METODE MERFDEKA BELAJAR RASULULLAH SAW
DOI:
https://doi.org/10.51192/tadbiruna.v3i1.568Kata Kunci:
Kurikulum Merdeka Belajar, Merdeka Belajar Dalam Hadis, Tipologi Merdeka BelajarAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi distingsi tipologi merdeka belajar pada zaman Rasulullah dengan kurikulum merdeka belajar. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan libabry reseach. Artinya, penelitian ini berbasis studi pustaka dan bukan studi lapangan. Sumber data dalam penelitian ini yakni, hadis-hadis yang berkaitan, dan tema-tema hadis yang berkaitan dengan pendidikan yang bersumber dari kitab hadis, artikel, makalah dan artikel-artikel yang ada. Sumber data didapatkan dengan dari kitab asli hadis yang dicari secara manual, dan menggunakan hadits shof, google book, google sholar dan webseit yang ada. Adapun teknik analisis data yakni, data dikumpulkan, dibaca, dianalisis, dan ditarik kesimpulan sehingga menemukan informasi baru hasil penelitian. Adapun hasil temuannya yakni, Merdeka belajar pada zaman Nabi Muhammad SAW, dilakukan oleh orang-orang yang cakap, piawai, cerdas dan mempunyai ilmu pengetahuan tinggi. Sedangkan merdeka belajar pada saat ini hanya tidak memandang profesionalitas, melainkan peserta didik yang ada berhak untuk mendapatkan merdeka belajar. Selanjutnya, konklusi kebenaran dari merdeka belajar pada Zaman Rasulullah tertumpu kepada Nabi Muhammad SAW. Maksudnya, semakin berpikir progresif dalam menentukan kebijakan tentang sesuatu, tetap saja perkataan Rasulullah adalah pernyataan yang benar. Sedangkan merdeka belajar konteks Indonesia, kebenaran sesuatu dari hasil reseach dari para murid tergantung kepada muridnya setelah dilakukan pengujian telaah ilmiah
Referensi
Hopkins, D. (2011). A Teacher Guide to Classroom Research. New York: McGraw Open University Press.
Anderson, L.W. & Krattwohl, D. R. (2001). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Diterjemahkan oleh Agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugono, D. (2007). Perencanaan Bahasa Indonesia dan Memasuki Globalisasi. Dalam Anshari dan Mahmudah (Eds.), Budi Bahasa (hlm.1—14). Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sultan (2010). Gaya Bahasa Guru dalam Interaksi Pembelajaran. Jurnal Penelitian Pendidikan Insani, 11 (2): 82-89.
Sultan, Rofiuddin, A., Nurhadi, & Priyatni, E. T. (2017). The Development of Critical Reading Learning Model to Promote University Students’ Critical Awareness. New Educational Review, 48 (2): 76–86, doi:10.15804/ tner.2017.48.2.06
Saleh, M. (2009). Representasi Kesantunan Berbahasa dalam Wacana Akademik: Studi Etnografi di Universitas Negeri Makassar. Disertasi. Malang: PPs UM Malang.
Taha, Z. (2012). Etiket dan Kesantunan dalam Berbahasa Bugis. Makalah disajikan dalam Kongres International II Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan, Hotel Sahid Makassar, 1—4 Oktober 2012.
Widodo, A. (2006). “Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains”. Online. Vol. 4 Nomor 2, http://upi.edu, diakses: 20 Maret 2012
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2023 TADBIRUNA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
http://jurnal.iuqibogor.ac.id/index.php/tadbiruna/index