MENGUKUR TINGKAT SOCIAL VALUE CHAIN MELALUI OPTIMALISASI PENGELOLAAN ZISWAF DI INDONESIA

Abstrak

Dalam konteks Indonesia, sektor keuangan sosial Islam identik dengan lembaga zakat dan wakaf. Hal ini dipengaruhi oleh penjelasan dua peraturan di Indonesia terkait keuangan sosial syariah, yaitu UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan UU No. 41 tahun 2004 tentang wakaf. Selain zakat, wakaf juga memiliki potensi yang tidak kalah besar untuk mendukung perkembangan industri halal di Indonesia. Dengan karakteristik relatif fleksibel dalam penggunaan, potensi wakaf jauh lebih besar meskipun penghimpunan masih relatif rendah dibandingkan dengan potensinya. Beberapa isu penting yang muncul dalam industri halal di Indonesia adalah lemahnya daya saing produk halal Indonesia di pasar global, yang salah satunya dapat disebabkan oleh biaya produksi yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber referensi primer yaitu membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian di perpustakaan seperti buku, berita, dan lain-lain. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi dari literatur-literatur yang berkaitan dengan zakat dan pajak dalam Islam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sektor ZISWAF memiliki potensi besar untuk mendorong perkembangan industri halal di Indonesia. Namun potensi tersebut hanya akan terwujud jika ada ekosistem dan kebijakan yang mendukung hal tersebut. Untuk itu, sebelum merumuskan kebijakan strategis dan mendorong terciptanya ekosistem yang dibutuhkan, kekuatan dan tantangan yang ada perlu diidentifikasi dengan baik. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian strategi pengembangan zakat dan wakaf