THE CRISIS OF KNOWLEDGE AUTHORITY IN QURANIC INTERPRETATION: REFLECTIONS ON THE PHILOSOPHY OF SCIENCE ON MISINFORMATION IN THE ERA OF SOCIAL MEDIA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Fenomena krisis otoritas pengetahuan dalam tafsir Al-Qur'an di era digital, khususnya akibat misinformasi yang tersebar melalui media sosial, menghadirkan tantangan epistemologis yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fenomena tersebut terhadap legitimasi dan verifikasi pengetahuan agama, dengan mengintegrasikan perspektif filsafat ilmu yang menekankan otoritas ilmiah dalam pembentukan pengetahuan sahih. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif-analitis melalui integrasi teori epistemologi dengan dinamika penyebaran tafsir di media sosial. Penelitian ini mengidentifikasi tiga aspek utama: pertama, disintermediasi informasi yang mengurangi peran ulama dan akademisi dalam mengawal otoritas pengetahuan tafsir; kedua, peran algoritma media sosial yang mempercepat penyebaran tafsir tidak sahih, termasuk tafsir ekstremis dan diskriminatif; dan ketiga, upaya rekonstruksi epistemologi melalui penguatan verifikasi ilmiah dan literasi digital. Artikel ini menyarankan pentingnya rekonstruksi sistem verifikasi tafsir yang lebih transparan dan inklusif serta peningkatan literasi digital untuk mengatasi misinformasi, sehingga membangun kembali otoritas pengetahuan agama yang sahih. Dengan demikian, filsafat ilmu memberikan kerangka teoretis yang penting dalam memahami krisis otoritas pengetahuan agama di dunia digital, serta memberikan arahan untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap tafsir yang sahih dan moderat.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
Abdurrahman, Qomar, and Dudi Badruzaman. 2023. “Tantangan Dan Peluang Dakwah Islam Di Era Digital.” KOMUNIKASIA: Journal of Islamic Communication and Broadcasting 3(2):152–62. doi: 10.32923/kpi.v3i2.3877.
Al-Zaman, Md. Sayeed. 2024. “Social Media Users’ Engagement with Religious Misinformation: An Exploratory Sequential Mixed-Methods Analysis.” Emerging Media 2(2):181–209. doi: 10.1177/27523543241257715.
Ali Adeeb, Rana, and Mahdi Mirhoseini. 2023. “The Impact of Affect on the Perception of Fake News on Social Media: A Systematic Review.” Social Sciences 12(12). doi: 10.3390/socsci12120674.
Ashshofa, Burhan. 2013. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.
Benkler, Yochai et al. 2018. Network Propaganda: Manipulation, Disinformation, and Radicalization in American Politics. England: Oxford University Press.
Cinelli, Matteo et al. 2021. “The Echo Chamber Effect on Social Media.” Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 118(9):1–8. doi: 10.1073/pnas.2023301118.
Fitri, Fitrianingsih. 2018. “REALITAS HOAX DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN.” Jurnal Literasiologi 1(1):79–102. doi: 10.47783/literasiologi.v1i1.12.
Foucault, Michel. 1980. Power/Knowledge: Selected Interviews and Other Writings, 1972-1977. edited by C. Gordon. New York: Pantheon Books.
Fricker, Miranda. 2007. Epistemic Injustice: Power and the Ethics of Knowing. England: Oxford University Press.
Gadamer, Hans-Georg. 2004. Truth and Method: Second, Revised Edition. London: Continuum Publishing Group.
Hatim, Affan. 2018. “Hukum Penggunaan Media Sosial Bagi Wanita Dalam Masa ‘Iddah Dan Ihdâd (Perspektif Qiyâs).” Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 17(1):13. doi: 10.18592/al-banjari.v17i1.1567.
Hikmat, Arsyad Nuzul, and Anis Masruri. 2020. “Verifikasi Informasi Dan Ancaman Penyebar Hoaks Menurut Q:S Al-Hujurat & An-Nur.” TADWIN : Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi 1(1):13–31. doi: 10.19109/tadwin.v1i1.5749.
Irham Akbar, Mohammad, and Mohammad Rezza Fahlevvi. 2023. “Cegah Penyebaran Misinformasi Di Media Sosial Menggunakan Peralatan Dan Fitur Literasi Digital.” RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua 1(1):15–20. doi: 10.61124/1.renata.2.
Kata, Anna. 2012. “Anti-Vaccine Activists, Web 2.0, and the Postmodern Paradigm-An Overview of Tactics and Tropes Used Online by the Anti-Vaccination Movement.” Vaccine 30(25):3778–89. doi: 10.1016/j.vaccine.2011.11.112.
Kuhn, Thomas. 1970. The Structure of Scientific Revolutions: Second Edition. United States of America: University of Chicago Press.
Lewandowsky, Stephan et al. 2017. “Beyond Misinformation: Understanding and Coping with the ‘Post-Truth’ Era.” Journal of Applied Research in Memory and Cognition 6(4):353–369. doi: 10.1016/j.jarmac.2017.07.008.
Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Yogyakarta: Ekonisia. Mutaqin, Enjen Zaenal. 2023. “Kajian Al-Qur ’ an Di Tengah Disrupsi Digital: Pengemasan Ulang Materi U Lumul Qur’an Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia.” MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 8(2):223–37. doi: 10.24090/maghza.v8i2.7833.
Neuberger, Christoph et al. 2023. “The Digital Transformation of Knowledge Order: A Model for the Analysis of the Epistemic Crisis.” Annals of the International Communication Association 47(2):180–201. doi: 10.1080/23808985.2023.2169950.
Nisa, Khoirun. 2024. “Peran Literasi Di Era Digital Dalam Menghadapi Hoaks Dan Disinformasi Di Media Sosial.” Impressive: Journal of Education 2(1):1–11. doi: 10.61502/ijoe.v2i1.75.
Nurhayati, Meilisa Ani et al. 2023. “Islam Dan Tantangan Dalam Era Digital: Mengembangkan Koneksi Spiritual Dalam Dunia Maya.” Al-Aufa: Jurnal Pendidikan Dan Kajian Keislaman 5(1):1–27. doi: 10.32665/alaufa.v5i1.1618.
Pariser, Eli. 2011. The Filter Bubble: What the Internet Is Hiding from You. United Kingdom: Penguin Press. Platonova, Raisa I. et al. 2022. “Knowledge in Digital Environments: A Systematic Review of Literature.” Frontiers in Education 7. doi: 10.3389/feduc.2022.1060455.
Robinson, Francis. 2009. “Crisis of Authority: Crisis of Islam?” Journal of the Royal Asiatic Society 19(3):339–54. doi: DOI: 10.1017/S1356186309009705.
de Saint-Laurent, Constance et al. 2017. “Collective Memory and Social Sciences in the Post-Truth Era.” Culture and Psychology 23(2):147–55. doi: 10.1177/1354067X17695769.
Sudrajat, M. Subana dan M. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cet. XIX. Bandung: Alfabeta.
Sulfa, Nafilah et al. 2023. “Perempuan Dan Dakwah (Analisis Dakwah Perempuan Di Media Sosial Dalam Pandangan Al-Quran Dan Dunia Pendidikan).” International Conference on Islamic Studies (ICONIS) 7(1):85–96.
Syafe’i, Imam. 2015. “Subordinasi Perempuan Dan Implikasinya Terhadap Rumah Tangga.” Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 15 (Studi Keislaman):143–66. doi: 10.24042/ajsk.v15i1.716.
Tasnim, Samia et al. 2020. “Impact of Rumors and Misinformation on COVID-19 in Social Media.” Journal of Preventive Medicine and Public Health 53(3):171–74. doi: 10.3961/JPMPH.20.094.
Tworek, Heidi, and Paddy Leerssen. 2019. “An Analysis of Germany’s NetzDG Law.” Transatlantic High Level Working Group on Content Moderation Online and Freedom of Expression 1–11.
Untung, Moh Slamet. 2019. Metodologi Penelitian :Teori Dan Praktik Riset Pendidikan Dan Sosial. Yogyakarta: Litera.
Vosoughi, Soroush et al. 2018. “The Spread of True and False News Online.” Science 359(6380):1146–51. doi: 10.1126/science.aap9559.
Wafi, M. Baihaqi Fadhlil et al. 2022. “Transformasi Perilaku Beragama Masyarakat Muslim Kontemporer: Fenomena Al-Qur’an Di Era Digital.” IN RIGHT: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia 11(1):39. doi: 10.14421/inright.v11i1.2503